opan_droid: TUGAS ENTREPRENEURSHIP #1.1: RESENSI BUKU BIOGRAFI "CHAIRUL TANDJUNG SI ANAK SINGKONG"

Assalamaualaikum...

Sekali lagi salam hangat untuk pak Anton selaku dosen yang mengajar di mata kuliah Entrepreneurship ini dan yang memberikan tugas ini kepada saya. Disini akan saya posting mengenai resensi buku berjudul "CHAIRUL TANDJUNG SI ANAK SINGKONG", yang kemarin sempat booming lantaran kisah perjalan hidup dari seorang CT (singkatan dari Chairul Tandjung) yang miskin, hingga memiliki beberapa usaha besar. Di antaranya Trans Corp. (mencakup Trans TV, Trans 7, Portal berita DETIK, serta Carefour), dan CT Global Resource.

CT sukses bukan tanpa halangang dan hambatan. Banyak proses yang dilaluinya. Siapa sangka seorang yang tinggal di daerah kumuh Jakarta bisa suskes seperti sekarang ini, Who Know's?. Tapi itulah yang dinamakan takdir, tak pernah ada yang bisa menebak kecuali Sang Khalik. CT dibesarkan dengan sebuah prinsip "Agar bisa keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan segala daya dan upaya". Betapa Orang tua CT menjunjung pendidikan, mereka rela berjuang demi agar anak-anaknya bisa bersekolah. Sungguh sangat miris dan ironi jika kita melihat keadaan yang sekarang di sekitar kita.

Salah satu kalimat yang diucapkan oleh Ibundanya yang selalu diingat oleh CT yaitu "Chairul, uang kuliah pertamamu yang ibu berikan beberapa hari yang lalu ibu dapatkan dari menggadaikan kain halus ibu. Belajarlah dengan serius, Nak". Bagaimana jika anda yang saat itu berada pada posisi CT mendengar ucapan seperti itu dari seorang Ibu? Tentu itu adalah sebuah pecutan semangat agar kita lebih serius lagi dalam menuntu ilmu. CT masuk fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia dengan biaya awal dari hasil menggadaikan kain halus milik sang Ibu. Hal itu membuatnya berpikir, untuk tidak lagi meminta kepada orang tuanya untuk membiayai kuliahnya hingga lulus. Mahasiswa seperti ini yang patut ditiru.

Sepertinya memang jiwa usaha sudah ada didalam diri CT. Dia memanfaatkan perkuliahannya yang memang banyak menuntut praktik daripada teori, dan membuka sebuah peluang bisnis jasa fotokopi. Sebenarnya CT hanya memiliki relasi dengan jasa fotokopi yang memiliki harga lebih murah, bukan memiliki jasa fotokopinya. Keuntungan awal dari bisnis ini sebesar Rp.15,000 dan prosesnya pun mudah. CT berkata, "kuncinya hanya jaringan dan kepercayaan".

"Saya masih terlalu muda, masih sangat idealis, polos lebih tepatnya. Namun, dari situ saya petik pelajaran yang sangat berharga, yang tidak akan pernah saya lupakan sampai kapanpun. Betapa jahatnya politik". Kata-kata itu lah yang muncul pada bab yang menjelaskan pertama kalinya CT mengenal dunia politik. CT akhirnya lulus dari FKG dengan hasil yang tidak mengecewakan.

CT juga berkata pada buku tersebut, "Bagi saya, Ibu adalah segalanya" dan "Bila kita benar-benar berbakti kepada Ibu dengan sepenuh hati dan ikhlas, maka surga akan kita gapai. Itu yang saya alami sendiri". Betapa CT menyayangi dan menghormati sang Ibu. Di sisa bab berikutnya, CT juga mengemukakan pendapat-pendapatnya tentang persoalan ekonomi dan menceritakan aktivitasnya sebagai pengusaha.

Kekurangan dari buku ini yaitu ceritanya yang agak melompat-lompat membuat saya agak bingung awalnya saat membaca. Serta buku ini memiliki kuallitas kertas yang kurang bagus, berwarna kuning (seharusnya putih lebih baik), dan kertasnya tipis sehingga tidak begitu nikmat kalau dilihat.

Kelebihan dari buku ini adalah gaya penyampaiannya yang menurut saya mudah dimengerti dengan bahasa yang sederhana. Buku ini memiliki nilai moral yang sangat tinggi, seperti seorang anak yang harus berbakti kepada Ibunya, 'tak ada kata putus asa dalam mengejar keberhasilan', dan banyak lagi yang bisa kita ambil dari buku ini. Dan saya juga cukup memuji cover dari buku ini. Cocok dengan tema dari isi buku tersebut.

Sekian posting saya kali ini. Segala kritik, komentar, dan saran bisa tinggalkan di kolom komentar atau ChatBox. Kurangnya saya mohon maaf. Akhir kata..

Wassalamualaikum...

Best Regards==> OpanDroid